Sesungguhnya masalahnya tidak seperti yang mereka katakan bahwa seandainya mereka dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan beriman. Justru yang muncul dari mereka ialah apa yang dahulu mereka sembunyikan, yaitu ucapan mereka, “Demi Allah Tuhan kami! Dahulu kami bukanlah orang-orang musyrik.” Hal itu terjadi ketika anggota badan mereka memberikan kesaksian yang merugikan mereka. Seandainya mereka benar-benar dikembalikan ke dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan apa yang dilarang bagi mereka, seperti berbuat kufur dan syirik. Sesungguhnya mereka berbohong dalam janji mereka untuk beriman apabila mereka dikembalikan ke dunia.
Orang-orang musyrik itu berkata, “Tidak ada kehidupan lain selain kehidupan yang sedang kita jalani dan kita tidak akan dibangkitkan dari kematian untuk menjalani hisab (perhitungan amal).”
Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat ketika orang-orang yang mengingkari kebangkitan dari kubur itu berdiri di hadapan Tuhan mereka, niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka, yaitu ketika Allah bertanya kepada mereka, “Bukankah kebangkitan dari kubur yang dahulu kalian dustakan ini benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya?” Mereka menjawab, “Kami bersumpah demi Tuhan kami yang telah menciptakan kami bahwa kebangkitan dari kubur itu benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya.” Ketika itulah Allah berfirman kepada mereka, “Rasakanlah azab ini karena kalian telah mengingkari keberadaan hari ini yang dahulu kalian mendustakannya selama hidup kalian di dunia!”
Sungguh merugi orang-orang yang telah mendustakan kebangkitan dari kubur pada hari Kiamat dan menganggap mustahil pertemuan dengan Allah. Sampai ketika hari Kiamat datang dengan tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya mereka mengungkapkan penyesalan mereka yang sangat dalam dengan mengatakan, “Oh, alangkah besarnya penyesalan kami dan betapa besarnya kekecewaan kami atas kelalaian kami dalam menjalankan perintah Allah. Kami kafir kepada-Nya dan tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi hari Kiamat.” Sementara mereka memikul kesalahan-kesalahan mereka di atas punggung mereka. Ingatlah, sungguh buruk kesalahan-kesalahan yang mereka pikul itu.
Kehidupan dunia yang mereka cintai itu tidak lain hanyalah permainan dan tipu daya belaka bagi orang yang tidak mau melakukan apa yang diridai Allah, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yaitu berupa iman dan ketaatan, dan meninggalkan apa yang terlarang bagi mereka, yaitu berupa kesyirikan dan kemaksiatan. Tidakkah kalian memikirkan hal itu, wahai orang-orang musyrik? Sehingga kalian nantinya akan beriman dan beramal saleh.
Kami mengetahui -wahai Rasul- bahwa sikap mereka yang mendustakan dirimu secara lahiriah itu telah membuat kamu bersedih. Tetapi, ketahuilah sesungguhnya mereka itu tidak mendustakan kamu di dalam hati mereka karena mereka mengetahui bagaimana kejujuran dan amanahmu. Akan tetapi, mereka adalah orang-orang yang zalim karena mereka telah menolak perintahmu secara terang-terangan, padahal sebenarnya hati mereka meyakininya.
Janganlah kamu menyangka bahwa pendustaan itu hanya dialami oleh agama yang kamu bawa saja, bahkan para rasul sebelummu juga didustakan dan disakiti oleh kaumnya. Tetapi, mereka menghadapinya secara sabar dengan terus berdakwah dan berjuang di jalan Allah sampai pertolongan dari Allah tiba. Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kemenangan yang telah Allah tuliskan dan telah Dia janjikan kepada para rasul-Nya. Telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang para rasul serta segala rintangan yang mereka hadapi dari perilaku umat mereka dan pertolongan yang Allah berikan kepada mereka untuk mengalahkan dan membinasakan musuh-musuh mereka.
Jika kamu -wahai Rasul- merasa berat menghadapi sikap orang-orang yang mendustakanmu dan berpaling dari kebenaran yang kamu tawarkan kepada mereka, maka jika kamu sanggup mencari terowongan yang menembus bumi atau tangga yang menjulang ke langit, kemudian kamu bisa mendapatkan hujah-hujah dan bukti-bukti di luar apa yang Aku berikan kepadamu, lakukanlah. Seandainya Allah berkehendak menyatukan mereka pada petunjuk (agama) yang kamu bawa pasti Dia telah menyatukan mereka. Akan tetapi, Allah tidak menghendaki hal itu karena ada hikmah yang sangat berharga. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang bodoh karena hal itu, yaitu dengan membiarkan dirimu larut dalam kesedihan karena memikirkan mereka yang tidak mau beriman.
التفاسير:
من فوائد الآيات في هذه الصفحة:
• من عدل الله تعالى أنه يجمع العابد والمعبود والتابع والمتبوع في عَرَصات القيامة ليشهد بعضهم على بعض.
· Salah satu wujud keadilan Allah -Ta'ālā- ialah Dia akan mengumpulkan orang yang menyembah dan orang yang disembah, orang yang mengikuti dan orang yang diikuti di atas padang yang luas pada hari Kiamat agar mereka bisa menyaksikan satu sama lain.
• ليس كل من يسمع القرآن ينتفع به، فربما يوجد حائل مثل ختم القلب أو الصَّمَم عن الانتفاع أو غير ذلك.
· Tidak semua orang yang mendengarkan Al-Qur`ān bisa mendapatkan manfaat darinya karena terkadang ada dinding penghalang darinya, seperti pengunci hati, atau tuli yang membuat seseorang tidak bisa mengambil manfaat, atau hal lainnya.
• بيان أن المشركين وإن كانوا يكذبون في الظاهر فهم يستيقنون في دواخلهم بصدق النبي عليه الصلاة والسلام.
· Penjelasan bahwa meskipun orang-orang musyrik itu secara lahiriah mendustakan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, tetapi sebenarnya mereka meyakini kejujuran beliau di dalam hati mereka.
• تسلية النبي عليه الصلاة والسلام ومواساته بإعلامه أن هذا التكذيب لم يقع له وحده، بل هي طريقة المشركين في معاملة الرسل السابقين.
· Memberikan hiburan dan pelipur lara kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan cara memberitahu beliau bahwa pendustaan itu tidak hanya terjadi pada dirinya saja, melainkan sesuatu yang selalu dilakukan orang-orang musyrik terhadap rasul-rasul terdahulu.