Dia yang memiliki sifat-sifat seperti demikian itulah Tuhan kalian, wahai manusia, sehingga tidak ada tuhan lain bagi kalian selain Dia dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia karena Dialah pencipta segala sesuatu. Sebab itu, sembahlah Dia saja karena hanya Dialah yang berhak disembah dan Dia Maha Menjaga segala sesuatu.
Dia tidak dapat diliputi (diketahui secara menyeluruh) oleh penglihatan mata, sedangkan Dia -Subḥānahu- dapat menangkap dan meliputi penglihatan mata dan Dia Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya yang saleh lagi Maha Mengetahui perihal mereka.
Sungguh telah datang kepada kalian -wahai manusia- hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata dari Tuhan kalian. Siapa yang mau memahaminya dan mendengarkannya dengan seksama maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya. Sebaliknya, siapa yang menutup mata terhadapnya, tidak mau memahaminya dan tidak mau mendengarkannya dengan seksama maka dampak buruknya akan kembali pada dirinya saja. Aku bukanlah pengawas bagi kalian yang bertugas menghitung amal perbuatan kalian karena sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan dari Tuhanku dan Dialah yang menjadi pengawas bagi kalian.
Di samping memberikan beragam dalil dan bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah, Kami juga memberikan beragam ayat yang berisi janji, ancaman, serta peringatan. Lalu orang-orang musyrik akan mengatakan, “Ini bukan wahyu, tetapi kamu mempelajarinya dari Ahli Kitab yang hidup sebelumnya.” Kami hendak menjelaskan fakta yang benar kepada umat manusia melalui beragam ayat yang Kami berikan kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- karena merekalah yang bisa menerima dan mengikuti kebenaran.
Ikutilah -wahai Rasul- kebenaran yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu karena Dialah satu-satunya tuhan yang berhak disembah dan jangan menyibukkan hatimu dengan penolakan yang ditunjukkan orang-orang kafir karena urusan mereka hanya kepada Allah.
Sekiranya Allah berkehendak membuat mereka tidak menyekutukan-Nya dengan siapa pun, niscaya mereka tidak akan menyekutukan-Nya dengan siapa pun. Kami tidak menjadikanmu -wahai Rasul- sebagai pengawas yang bertugas menghitung amal perbuatan mereka dan kamu pun bukanlah penilai bagi mereka. Sesungguhnya kamu hanyalah seorang rasul, tugasmu hanyalah menyampaikan wahyu.
Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- mencaci-maki berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik bersama Allah, walaupun berhala-berhala itu adalah sesuatu yang paling hina dan paling pantas dicaci-maki supaya orang-orang musyrik itu tidak mencaci-maki Allah secara semena-mena dan tidak mengetahui apa yang patut bagi-Nya -Subḥānahu-. Sebagaimana mereka yang memandang baik kesesatan yang mereka anut, Kami pun membuat tiap-tiap umat memandang baik perbuatannya masing-masing, baik perbuatan itu sebenarnya baik maupun buruk. Lalu mereka pun melakukan perbuatan yang mereka pandang baik itu, kemudian mereka akan dikembalikan kepada Tuhan mereka kelak di hari Kiamat. Lalu Tuhan mereka akan memberitahu mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia dan memberi kepada mereka balasan yang setimpal dengannya.
Orang-orang musyrik itu bersumpah demi Allah dengan sekuat tenaga mereka bahwa jika suatu ketika Muhammad datang kepada mereka dengan membawa mukjizat yang mereka usulkan niscaya mereka benar-benar akan beriman kepadanya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Mukjizat itu bukanlah wewenangku sehingga bisa kuturunkan sesuka hatiku. Sesungguhnya mukjizat itu adalah wewenang Allah. Dialah yang bisa menurunkannya menurut kehendak-Nya.” Tahukah kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa apabila mukjizat-mukjizat itu datang kepada mereka seperti yang mereka usulkan, mereka tidak akan beriman? Bahkan, mereka akan tetap ingkar dan membangkang karena mereka tidak menginginkan hidayah (petunjuk ke jalan yang benar).
Kami bolak-balik hati dan mata mereka dengan menghalanginya dari jalan yang benar, sebagaimana Kami menghalangi mereka dari iman kepada Al-Qur`ān sejak awal akibat penolakan mereka. Kami biarkan mereka berada di dalam kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Tuhan mereka, sehingga mereka kebingungan dan berjalan sempoyongan
التفاسير:
من فوائد الآيات في هذه الصفحة:
• تنزيه الله تعالى عن الظلم الذي ترسِّخُه عقيدة (الجَبْر)، وبيان أن كفر العباد وشركهم أمر يحدث باختيارهم.
· Penyucian Allah -Ta'ālā- dari sifat zalim yang ditanamkan oleh akidah Jabariah, serta penjelasan bahwa kekafiran dan kemusyrikan manusia adalah sesuatu yang terjadi karena pilihan mereka.
• ليس بمقدور نبي من الأنبياء أن يأتي بآية من عند نفسه، أو متى شاء، بل ذلك أمر مردود لله تعالى، فهو القادر وحده على ذلك، وهو الحكيم الذي يُقَدِّر نوع الآية ووقت إظهارها.
· Seorang nabi tidak bisa mendatangkan mukjizat dari dirinya sendiri kapan saja sesuka hatinya karena wewenang itu berpulang kepada Allah -Ta'ālā-. Hanya Allah yang mampu melakukannya dan Dia Mahabijaksana, yang menentukan dengan tepat jenis mukjizat seorang nabi dan waktu kemunculannya.
• النهي عن سب آلهة المشركين حذرًا من مفسدة أكبر وهي التعدي بالسب على جناب رب العالمين.
· Larangan mencaci-maki tuhan-tuhan yang disembah oleh orang-orang musyrik untuk menghindari mafsadat yang lebih besar, yaitu caci-maki terhadap Tuhan alam semesta.
• قد يحول الله سبحانه وتعالى بين العبد والهداية، ويُصرِّف بصره وقلبه على غير الطاعة؛ عقوبة له على اختياره الكفر.
· Terkadang Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menghalangi seseorang dari hidayah dan memalingkan mata dan hatinya kepada keburukan. Hal itu sebagai hukuman atas keputusannya memilih menjadi orang kafir.