442. Maksudnya, binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha, seperti mengail, memukat, dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut di sini ialah sungai, danau, kolam, dan sebagainya.
443. Maksudnya, ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah mati terapung atau terdampar di pantai, dan sebagainya.
444. Kakbah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan urusanurusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, dan pusat bagi amalan haji. Dengan adanya Kakbah itu, kehidupan manusia menjadi kukuh.
445. Arti "bulan haram" lihat catatan kaki nomor 119, maksudnya ialah dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
446. Lihat caatan kaki nomor 391.
447. Dengan penyembelihan hadya dan qalā`id, orang yang berkurban mendapat pahala yang besar dan fakir miskin mendapat bagian dari daging binatang-binatang sembelihan itu.
448. Maksudnya, sesudah diterangkan kepada mereka hukum-hukum yang mereka tanyakan itu, mereka tidak menaatinya, hal ini menyebabkan mereka menjadi kafir.
449. Baḥīrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susu nya.
450. Sā`ibah ialah unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab jahiliah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya sā`ibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dan selamat.
451. Waṣīlah seekor domba betina melahirkan anak kembar, yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut waṣīlah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
452. ῌām ialah unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap baḥīrah, sā`ibah, waṣīlah, dan ḥām ini adalah kepercayaan Arab jahiliah.