63. Karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya.
64. Menurut jumhur mufasir, ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani Isrā`īl . Masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Setelah mereka membawa persoalan itu kepada Nabi Musa ‘Alaihissalām, Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali, dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul dengan sebagian dari tubuh sapi itu.
65. Yang dimaksud ialah nenek moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu diubahubah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam yang tersebut di dalam Taurat itu.
66. Sebagian Bani Isrā`īl yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam itu pernah bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam. Maka golongan lain menegur mereka dengan mengatakan, "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujah mereka bertambah kuat?"