*51). Hidup dalam alam lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui keadaan kehidupan di alam itu.
*52). Kalimat ini dinamakan kalimat istirjā’ (pernyataan kembali kepada Allah). Disunnahkan menyebutnya pada waktu ditimpa musibah, baik besar atau kecil.
*53). Tempat-tempat beribadah kepada Allah. **54). Berjalan dan berlari-lari kecil antara Safa dan Marwah ketika melakukan ibadah haji atau umrah. Allah mengungkapkan dengan perkataan “Tidak ada dosa” sebab sebagian sahabat merasa keberatan mengerjakan sa’i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan pada masa jahiliyah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sa’i. Untuk menghilangkan keberatan itu, Allah menurunkan ayat ini. ***55). Allah mensyukuri hamba-Nya, memberi pahala terhadap amalnya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmatnya dan sebagainya.
*56). Berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, dan menjelaskan kebenaran yang disembunyikannya.