Übersetzung der Bedeutungen von dem heiligen Quran - Die indonesische Übersetzung von Al-Mukhtasar - Eine Kurzfassung der Bedeutungen des edlen Qurans.

Nummer der Seite:close

external-link copy
53 : 6

وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ

Kami juga menguji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan mereka berbeda-beda dalam hal kekayaan duniawi. Kami menguji mereka dengan cara tersebut supaya orang-orang kafir yang kaya berkata kepada orang-orang mukmin yang miskin, “Apakah orang-orang miskin itu yang Allah anugerahi petunjuk di antara kita? Seandainya iman itu baik, pasti mereka tidak mendahului kami untuk mendapatkannya karena kamilah yang selalu mendapatkan kebaikan lebih dahulu.” Bukankah Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bersyukur atas karunia-Nya kemudian Dia membimbing mereka menuju iman, dan Maha Mengetahui akan orang-orang yang kufur terhadap karunia-Nya kemudian Dia mengabaikan mereka sehingga mereka tidak beriman? Benar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perihal mereka. info
التفاسير:

external-link copy
54 : 6

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ كَتَبَ رَبُّكُمۡ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَ أَنَّهُۥ مَنۡ عَمِلَ مِنكُمۡ سُوٓءَۢا بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعۡدِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Apabila kamu -wahai Rasul- didatangi oleh orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami yang membuktikan kebenaran agama yang kamu bawa maka jawablah salam mereka untuk menghormati mereka. Lalu berilah mereka kabar gembira akan luasnya kasih sayang Allah karena Allah telah mewajibkan diri-Nya sendiri untuk menebar kasih sayang sebagai bagian dari kemuliaan-Nya. Barang siapa di antara kalian berbuat maksiat karena tidak tahu dan tidak mengerti, kemudian ia bertobat sesudah melakukan perbuatan itu dan memperbaiki amal perbuatannya, sesungguhnya Allah pasti mengampuni apa yang telah diperbuatnya karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat. info
التفاسير:

external-link copy
55 : 6

وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ وَلِتَسۡتَبِينَ سَبِيلُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ

Sebagaimana Kami menjelaskan hal-hal tersebut, Kami pun menjelaskan Al-Qur`ān untuk memaparkan kebenaran dan mengamalkannya, di samping untuk menunjukkan jalan dan pola yang ditempuh oleh orang-orang yang jahat agar dihindari dan diwaspadai. info
التفاسير:

external-link copy
56 : 6

قُلۡ إِنِّي نُهِيتُ أَنۡ أَعۡبُدَ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۚ قُل لَّآ أَتَّبِعُ أَهۡوَآءَكُمۡ قَدۡ ضَلَلۡتُ إِذٗا وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ

Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah melarangku menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau mengikuti selera kalian dalam menyembah tuhan selain Allah karena jika aku mengikuti selera kalian dalam hal itu, pasti aku akan tersesat dari jalan yang benar dan tidak bisa menemukannya. Hal itu adalah perilaku semua orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa dilandasi bukti (wahyu) dari Allah.” info
التفاسير:

external-link copy
57 : 6

قُلۡ إِنِّي عَلَىٰ بَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبۡتُم بِهِۦۚ مَا عِندِي مَا تَسۡتَعۡجِلُونَ بِهِۦٓۚ إِنِ ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۖ يَقُصُّ ٱلۡحَقَّۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰصِلِينَ

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Sesungguhnya aku berpijak pada bukti (wahyu) yang nyata dari Tuhanku, bukan karena dorongan hawa nafsu, sedangkan kalian mendustakan bukti ini. Aku tidak berwenang mendatangkan azab yang ingin segera kalian dapatkan dan mukjizat yang kalian minta. Sesungguhnya wewenang untuk melakukan hal itu ada di tangan Allah. Tidak ada yang berhak membuat keputusan -termasuk apa yang kalian minta itu- selain Allah. Dialah yang mengatakan kebenaran dan Dialah yang memutuskannya, serta Dia -Subḥānahu- adalah sebaik-baik pembuat keputusan yang memisahkan antara orang yang benar dan orang yang batil.” info
التفاسير:

external-link copy
58 : 6

قُل لَّوۡ أَنَّ عِندِي مَا تَسۡتَعۡجِلُونَ بِهِۦ لَقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۗ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِٱلظَّٰلِمِينَ

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Seandainya aku berhak dan berwenang untuk menyegerakan azab yang kalian minta, pasti aku sudah menimpakannya kepada kalian. Lalu saat itulah akan diputuskan perkara yang terjadi di antara aku dan kalian." Allah Maha Mengetahui perihal orang-orang yang zalim terkait berapa lama Dia akan memberi mereka tenggang waktu dan kapan Dia akan menjatuhkan hukuman kepada mereka. info
التفاسير:

external-link copy
59 : 6

۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٖ فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٖ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ

Hanya di sisi Allahlah perbendaharaan perkara gaib. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Dia mengetahui semua makhluk yang ada di darat seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Dia juga mengetahui segala macam hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati yang ada di lautan. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh di mana saja, tidak ada sebiji pun yang tersembunyi di bumi, tidak ada sesuatu pun yang basah, dan tidak ada sesuatu pun yang kering melainkan semua itu sudah ditetapkan di dalam tulisan yang jelas, yaitu loh mahfuz. info
التفاسير:
Die Nutzen der Versen in dieser Seite:
• الله تعالى يجعل العباد بعضهم فتنة لبعض، فتتفاوت درجاتهم في الرزق وفي الكفر والإيمان، والكفر والإيمان ليس منوطًا بسعة الرزق وضيقه.
· Allah -Ta'ālā- menjadikan sebagian manusia sebagai ujian bagi sebagian yang lain. Oleh sebab itu, derajat (tingkatan) mereka berbeda-beda dalam hal rezeki, kekafiran, dan keimanan. Tetapi, kekafiran dan keimanan tidak tergantung pada luas dan sempitnya rezeki seseorang. info

• من أخلاق الداعية طلاقة الوجه وإلقاء التحية والتبسط والسرور بأصحابه.
· Di antara akhlak yang mesti dimiliki seorang dai ialah selalu menampilkan wajah yang ceria, mengucapkan salam, bersikap ramah, dan berusaha menyenangkan hati para pengikutnya. info

• على الداعية اجتناب الأهواء في عقيدته ومنهجه وسلوكه.
· Seorang juru dakwah harus menjauhi pengaruh hawa nafsu dalam hal akidah, manhaj dan perilakunya. info

• إثبات تفرد الله عز وجل بعلم الغيب وحده لا شريك له، وسعة علمه في ذلك، وأنه لا يفوته شيء ولا يعزب عنه من مخلوقاته شيء إلا وهو مثبت مدوَّن عنده سبحانه بأدق تفاصيله.
· Penegasan bahwa Allah -'Azza wa Jalla- adalah satu-satunya yang mengetahui perkara gaib, tidak ada sekutu bagi-Nya. Pengetahuan-Nya tentang perkara yang gaib itu sangat luas, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya sudah ditetapkan dan ditulis di sisi-Nya dengan serinci-rincinya. info