863. Maksudnya, kalau sampai terjadi Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam diusir oleh penduduk Mekah, niscaya mereka tidak akan lama hidup di dunia dan Allah segera akan membinasakan mereka. Hijrah Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam ke Madinah bukan karena pengusiran kaum Quraisy, melainkan semata-mata karena perintah Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
864. Maksudnya, tiap-tiap umat yang mengusir rasul pasti akan dibinasakan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Demikian itulah, sunah (ketetapan) Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
865. Ayat ini menerangkan waktu-waktu salat yang lima. Tergelincir matahari untuk waktu salat Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib, dan lsya.
866. Maksudnya, memohon kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai darinya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari sesuatu yang merusakkan pahala. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. Dan ada juga yang menafsirkan, memohon kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, supaya kita memasuki kubur dengan baik, dan ke luar darinya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.
867. Termasuk dalam pengertian "keadaan" di sini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.