*525). Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril -'alaihissalām- kalimat demi kalimat sebelum Jibril 'Alaihissalām selesai membacakannya, agar Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan.
*527). Yang dimaksud “durhaka” di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surah ini. Dan yang dimaksud dengan “sesat” ialah mengikuti apa yang dibisikkan setan. Kesalahan Adam -'alaihissalām- meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia sudah dinamai durhaka dan sesat karena tingginya martabat Adam -'alaihissalām- dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang, bagaimanapun kecilnya.