ការបកប្រែអត្ថន័យគួរអាន - ការបកប្រែជាភាសាឥណ្ឌូនេស៊ី - មជ្ឈមណ្ឌល​ស្តេច​ហ្វាហាទ

លេខ​ទំព័រ:close

external-link copy
10 : 48

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوۡقَ أَيۡدِيهِمۡۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيۡهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمٗا

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah1397. Tangan Allah di atas tangan mereka1398, maka barang siapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. info

1397. Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriah Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam beserta pengikut­pengikutnya hendak mengunjungi Mekah untuk melakukan umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di ῌudaybiyyah beliau berhenti dan mengutus ʻUṡmān bin ʻAffān lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kaum muslimin. Mereka menanti-nanti kembalinya ʻUṡmān, tetapi tidak juga datang karena ʻUṡmān ditahan oleh kaum musyrikin, kemudian tersiar lagi kabar bahwa ʻUṡmān telah dibunuh. Karena itu, Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam menganjurkan agar kaum muslimin melakukan baiat (janji setia) kepada beliau. Mereka pun mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kaum Quraisy bersama Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridai Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surah ini, karena itu disebut "Bayʻatur Riḍwān"`. Bayʻatur Riḍwān ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan ʻUṡmān dan mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan "Ṣulḥul ῌudaybiyyah".
1398. Orang yang berjanji setia biasanya berjabat tangan. Cara berjanji setia dengan rasul ialah meletakkan tangan rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi, maksud tangan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā di atas tangan mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam sama dengan berjanji dengan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Jadi, seakan-akan tangan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. Hendaklah diperhatikan bahwa Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā Maha Suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluk-Nya.

التفاسير:

external-link copy
11 : 48

سَيَقُولُ لَكَ ٱلۡمُخَلَّفُونَ مِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ شَغَلَتۡنَآ أَمۡوَٰلُنَا وَأَهۡلُونَا فَٱسۡتَغۡفِرۡ لَنَاۚ يَقُولُونَ بِأَلۡسِنَتِهِم مَّا لَيۡسَ فِي قُلُوبِهِمۡۚ قُلۡ فَمَن يَمۡلِكُ لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔا إِنۡ أَرَادَ بِكُمۡ ضَرًّا أَوۡ أَرَادَ بِكُمۡ نَفۡعَۢاۚ بَلۡ كَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرَۢا

Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke ῌudaybiyyah) akan mengatakan, "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. info
التفاسير:

external-link copy
12 : 48

بَلۡ ظَنَنتُمۡ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهۡلِيهِمۡ أَبَدٗا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِي قُلُوبِكُمۡ وَظَنَنتُمۡ ظَنَّ ٱلسَّوۡءِ وَكُنتُمۡ قَوۡمَۢا بُورٗا

Tetapi kamu menyangka bahwa rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan setan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa. info
التفاسير:

external-link copy
13 : 48

وَمَن لَّمۡ يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ فَإِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلۡكَٰفِرِينَ سَعِيرٗا

Dan barang siapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang menyala-nyala. info
التفاسير:

external-link copy
14 : 48

وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ يَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا

Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. info
التفاسير:

external-link copy
15 : 48

سَيَقُولُ ٱلۡمُخَلَّفُونَ إِذَا ٱنطَلَقۡتُمۡ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأۡخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعۡكُمۡۖ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُواْ كَلَٰمَ ٱللَّهِۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمۡ قَالَ ٱللَّهُ مِن قَبۡلُۖ فَسَيَقُولُونَ بَلۡ تَحۡسُدُونَنَاۚ بَلۡ كَانُواْ لَا يَفۡقَهُونَ إِلَّا قَلِيلٗا

Orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan1399, "Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu; mereka hendak merubah janji Allah. Katakanlah, "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya"; mereka akan mengatakan, "Sebenarnya kamu dengki kepada kami". Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali. info

1399. Maksudnya berangkat untuk pergi berperang.

التفاسير: