102. "Syiar-syiar Allah" ialah tempat-tempat beribadah kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
103. Tuhan mengungkapkan dengan perkataan "tidak ada dosa" sebab sebagian sahabat merasa keberatan mengerjakan sai di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sai. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu, Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā menurunkan ayat ini.
104. Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā mensyukuri hamba-Nya, memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya, dan sebagainya.