588. Maksudnya orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu, dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah, mereka menamakan anak-anak mereka dengan ʻAbdul ʻUzzā, ʻAbdu Manāh, ʻAbdus Syams, dan sebagainya.
589. Kata yabṭisyūn di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar, dan sebagainya.